Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berapa Upah Pekerja di Jepang? Perhatikan UMR Prefekturnya

 Japan Salary


Berapa Upah Pekerja di Jepang? Perhatikan UMR Prefekturnya

Pada beberapa negara, untuk pendapatan Upah Minimum Regional (UMR) menjadi salah satu daya tarik tersendiri oleh beberapa kalangan masyarakat. Selain itu, jumlah UMR juga sering diperhatikan oleh beberapa orang.

Dengan adanya kebijakan UMR ini bisa menyangkut hajat dari orang banyak. Artinya, untuk pengusaha, pekerja dan keluarga pun juga membutuhkan satu hal tersebut.

Sebagaimana yang ada di Negara Indonesia, untuk sejumlah beberapa negara maju seperti Jepang sudah menggunakan skema upah secara masing-masing wilayah. Negara Jepang juga mempunyai ketentuan mengenai upah minimum yang terus diperbaharui setiap tahunnya.

Setiap daerah atau prefektur pasti mempunyai tingkat upah minum yang berbeda-beda. Namun, secara rata untuk rata-rata secara nasional UMR Negara Jepang berkisar kurang lebih 900 yen.

Ketika nominal tersebut diubah di Negara Indonesia bisa mencapai Rp116.400,00 di setiap satu jam bekerja. Ada salah satu berita yang mengatakan bahwa untuk komite dari Negara Jepang sudah mengusulkan kenaikan upah minimum kurang lebih sebesar 28 yen di setiap kurun waktu 1 jam.

Artinya, secara rata-rata untuk upah minimum di Negara Jepang sudah menjadi sampai dengan 930 yen di setiap 1 jam. Jepang adalah salah satu negara yang sudah menggunakan upah standar secara per jam.

Untuk usulan yang akan terjadi di tahun 2022 ini menjadi salah satu kenaikan paling tinggi. Pada sebelumnya, di tahun 2019 pihak pemerintah Negara Jepang hanay menaikkan upah minum sampai dengan 27 yen setiap jam nya.

Akan tetapi, untuk sejauh ini Tokyo masih menjadi salah satu wilayah prefektur yang mempunyai upah minimum tertinggi di Negara Jepang. Upah yang diberikan di wilayah prefektur tersebut sudah mencapai dengan 1.041 yen.

Ketika dirupiahkan bisa mencapai Rp134.000,00 di setiap per jam nya. Pada wilayah prefektur Kochi dan Okinawa masing-masing mempunyai upah minimum yang paling rendah di Negara Jepang.

Pada wilayah prefektur tersebut, upah minimum yang diberikan sekitar 820 yen. Ketika dirupiahkan hanya sebesar Rp106.000,00. Ada salah satu contoh ilustrasi yang menarik diperhatikan oleh anda.

Ketika ada seorang buruh yang bekerja di wilayah Tokyo, untuk jam kerja yang dilakukan oleh orang tersebut 8 jam per hari dan selama 22 hari. Maka, untuk pendapatan yang berhak untuk didapatkan adalah 183.216 yen.

Ketika dirupiahkan kurang lebih Rp23.696.000,00 di setiap bulannya. Sementara itu, dengan asumsi yang sama di prefektur atau wilayah Okinawa mempunyai jumlah penghasilan berbeda.

Seseorang yang bekerja di wilayah atau prefektur Okinawa paling tidak hanya mendapatkan pah 144.320 yen. Ketika dirupiahkan di Indonesia hanya mendapatkan Rp18.665.400 di setiap kurun waktu 1 bulan.

Semua upah yang diberikan oleh kalangan masyarakat Kepang sudah sesuai dengan standar minimal pengupahan pekerja di negara tersebut. Artinya, untuk semua perusahaan juga bisa saja memberikan upah di atas UMR yang sudah ditetapkan di dalam aturan tersebut.

Di era perdana Menteri Shinzo Abe, untuk pemerintahan di Negara Jepang hanya bisa menaikkan upah minimum sebesar 3% saja. Bahkan, untuk kenaikan tersebut berjalan sampai dengan 4 tahun berturut-turut.

Berdasarkan Reuters yang ada di Kementerian Tenaga Kerja Jepang sudah diberikan rekomendasi untuk menaikkan Upah Minimum Regional (UMR) sebesar 3% di tahun 2022. Maka dari itu, untuk masyarakat di Jepang tinggal menunggu persetujuan dari Perdana Menteri Yoshihide Suga.

Selain itu, besar harapan dengan menaikkan UMR yang ada di Negara Jepang ini bisa meningkatkan konsumsi rumah tangga. Paling terpentingnya lagi dengan menggunakan cara tersebut bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Sampai dengan saat ini banyak dari kalangan masyarakat yang mendorong pemerintah Negara Jepang untuk menaikkan upah minimum sampai dengan 1.000 yen. Untuk upah minimum tersebut bisa diberikan pada tahun depan, supaya bisa mendorong lagi ekonomi di masa seperti sekarang.

Namun, sampai dengan saat ini untuk usulan yang diinginkan oleh kalangan masyarakat Jepang belum bisa direalisasikan oleh pemerintah. Bahkan, untuk jumlah kenaikan UMR yang sangat fantastis ini akan ditolak oleh pemerintah dan juga para pengusaha.

Maka dari itu, untuk pemerintah Negara Jepang tetap berusaha akan menaikkan Upah Minimum Regional (UMR) dengan jumlah yang tidak terlalu fantastis. Dengan hal tersebut juga bisa mengurangi rasa kekecewaan dari kalangan masyarakat atau pekerja yang ada di Negara Jepang.

Sekian penjelasan secara lengkap tentang gaji upah atau Upah Minimum Regional (UMR) yang ada di Negara Jepang. Besar harapan, dengan adanya penjelasan tersebut bisa memberikan informasi lebih banyak lagi untuk kalangan masyarakat Jepang.


#JapanSalary

Posting Komentar untuk "Berapa Upah Pekerja di Jepang? Perhatikan UMR Prefekturnya"