Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Huruf Katakana dan Contohnya

sejarah huruf katakana

Budaya Jepang sangat unik, dan meliputi juga dengan karakter huruf-hurufnya. Ada istilah huruf Kanji, dan huruf Hiragana serta Katakana juga istilah Romaji, yakni bentuk alphabet dari huruf kanji ataupun huruf kana yaitu yang meliputi huruf hiragana dan huruf Katakana. Berikut ini pembahasan mengenai sejarah Huruf Katakana dan Contohnya.

Sejarah Huruf Katakana

Huruf Katakana Jepang bersama huruf Hiragana termasuk sebagai jenis huruf Kana. Bahasa Jepang dalam penulisannya menggunakan huruf Kana, yakni penulisan huruf yang dibuat sesuai dengan bunyi yang ada, jadi tiap hurufnya mewakili satu suku kata.

Huruf Katakana Hiragana merupakan huruf yang tercipta dengan maksud guna memudahkan atau merupakan bentuk adaptasi masyarakat Jepang terhadap penggunaan huruf kanji yang berasal dari China, seiring masuknya agama Budha ke Jepang.

Mirip juga dengan sejarah Romaji yang dibuat guna memudahkan orang belajar huruf Katana tersebut, dengan dituliskan ke dalam tulisan latin berhuruf alphabet.

Jika penggunaan huruf Hiragana diawali oleh para bhiksu di Jepang pada saat menyalin buku dan literatur Budha ke dalam bahasa Jepang, maka menyusul kemudian kelahiran huruf Katakana digunakan untuk menuliskan kata asing dan kata serapan yang berasal dari luar bahasa Jepang asli.

Contohnya seperti untuk menuliskan nama orang, atau istilah-istilah barat, istilah dari bahasa asing yang belum ada penyebutannya dalam bahasa Jepang asli. Sejarah pembentukan huruf tersebut dimaksudkan guna lebih memudahkan.

Jumlah Huruf Katakana

Huruf Katakana lengkap terdiri dari 48 karakter, yakni yang terdiri dari 5 huruf vokal inti serta 1 coda konsonan. Lalu terdapat juga 42 silabogram inti yang memuat sebanyak 9 huruf konsonan dengan 5 huruf vokalnya serta huruf tidak kronik, yaitu yi, dan ye serta wu.

Tabel Huruf Katagana

Sebagaimana tabel huruf Hiragana, pada barisan pertama terdapat 5 huruf vokal yaitu a, dan i, dan u, dan e, serta o. Huruf pada kolom yang sama memiliki vokal serta konsonan yang sama.

Gajūon

Gajuon ialah struktur tabel utama pada huruf Katakana. Terdapat 50 bunyi suku kata dasar tersusun pada tabel Gajūon-zu ini. Bunyi i (イ), dan u (ウ), serta e (エ) ditulis dengan warna yang samar-samar atau bahkan tak dimunculkan, seperti pada baris ya (ヤ), dan wa (ワ), serta ra (ラ). Lalu ada huruf ン yang tak termasuk dalam kolom atau baris apapun dari kelima huruf vokal yang ada. Meskipun melambangkan 50 suara suku kata, namun Gajūon hanya terdiri dari sekitar 46 dan 1 huruf.

Dakuon

Guna menyebut suara berat atau keruh. Tabel aksara Dakuon ini terpisah dari tabel dasarnya. Tanda Dakuon ialah dua titik kecil pada bagian atas karakter. Suku kata yang diwakili oleh simbol Dakuon ialah ka (カ), dan sa (サ), serta ta (タ), juga ha (ハ). Penyebutannya pun berubah, dan berbeda seperti contohnya ka menjadi ga (ガ), lalu sa jadi za(ザ), dan jadi da (ダ), kemudian ha jadi ba (バ).

Handakuon

Guna penyebutan yang lebih ringan. Simbolnya ialah lingkaran kecil pada sisi atas huruf. Suku kata yang diwakili ialah ha (ハ) jadi pa (パ).

Yōon

Kombinasi suku kata yang memiliki akhiran i dengan baris ataupun kolom tertentu, yakni seperti ya (ヤ), dan yu (ユ) serta yo (ヨ) juga kya (キャ). Pelafalan Yōon tetap sama untuk karakter ja (ジャ) dan shi (シ) serta chi (チ).

Sukon

Guna menunjukkan adanya jeda tanpa suara atau tanpa bunyi antar suku kata, dengan ditambahkan karakter tsu (ツ) kecil diantara dua suku kata. Contohnya pada kata sakkaa (サッカー・)atau sepak bola.

Itulah huruf Katanaka (カタカナ) dalam Bahasa Jepang.

Posting Komentar untuk "Sejarah Huruf Katakana dan Contohnya"