Mengetahui Sejarah Kanji Jepang

Kanji adalah salah satu sistem penulisan dalam Bahasa Jepang. Kanji asalnya dari China, lalu pada abad ke-5, pertama kalinya diperkenalkan di Jepang lewat semenanjung Korea.

Kanji merupakan ideogram, yaitu setiap karakternya punya makna yang tersendiri serta terhubung dengan suatu kata. Dengan gabungkan karakter, maka akan lebih banyak kata yang bisa dibuat. Misalnya saja, kombinasi karakter yang punya makna atau arti “listrik” dengan yang punya makna "mobil", dapat diartikan sebagai "kereta".

Sejarah dan Asal Kanji

Kanji diciptakan di China sekitar 3.000 tahun silam, selama pada dinasti Shang atau yang juga dikenal dengan dinasti Yin. Apabila dibandingkan, karakter awal kanji, pastinya tak sama dengan kanji modern. Kanji bahkan tak dianggap menjadi sistem penulisan hingga di masa dinasti Zhou. Lalu bagaimana asal atau sejarah kanji?

Di masa itu, sistem pertanian belum dapat untuk diandalkan dalam menyediakan kebutuhan pangan bagi masyarakat. Orang-orang bergantung sekali pada hujan apabila ingin untuk tetap dapat memanen tumbuhan untuk dijadikan sebagai bahan makanan. Jadi, orang-orang China kuno lalu berpaling dan minta bantuan pada para dewa. Untuk bisa pahami jawaban dari dewa, masyarakat China lalukan pyromancy.

Pada praktik ini, mereka bakar tulang binatang dan cangkang kura-kura. Setelahnya, retakan yang terbentuk karena pembakaran akan dibaca serta ditafsirkan guna memprediksi musim atau periode hujan. Misalnya saja, orang-orang China kuno akan salin retakan di cangkang kura-kura yang tak terbakar, kemudian coba temukan artinya.

Cangkang serta Tulang yang simpan tulisan tersebut dikenal dengan nama tulang nubuat atau dalam Bahasa Jepang adalah kōkotsumoji. Karakter aneh yang disalin pada tulang baru merupakan bentuk pertama kanji. Namun itu sama sekali bukanlah sistem penulisan, hanya saja dianggap sebagai tanda dari jawaban dewa.

Pada saat dinasti Zhou berkuasa serta memerintah negara, mereka temukan cangkang kura-kura yang retak serta dengan interpretasinya. Sadar akan hal tersebut, dinasti Zhou lalu sadar jika itu dapat untuk jadi cara dalam melakukan komunikasi antar manusia serta jadi sistem penulisan. Mereka punya ide untuk memakai karakter yang sudah pernah dipakai untuk berkomunikasi dengan dewa untuk digunakan berkomunikasi antar manusia.

Orang-orang dinasti Zhou berpendapat dengan sistem berkisar di ideograf, karakter dengan arti atau makan serta bukan pengucapan pasti, bahkan orang dari negara lain yang tak berbicara bahan sama diharapkan bisa untuk mengerti. Namun, sistem penulisan ini tak terstruktur sepenuhnya. Banyak orang yang tak selalu ikut prinsip-prinsip yang dibuat dinasti yang sebelumnya, sehingga mengarah di penciptaan kanji baru yang banyak, serta cara penulisan berbeda, tergantung di wilayahnya.

Kanji Jadi Sistem Penulisan

Sejarah kanji menjadi sistem penulisan adalah ketika dinasti Qin. Saat dinasti Qin memerintah, sistem penulisan kanji mulai untuk dikodifikasi serta dibuat seragam bagi seluruh negeri. Kanji pun mulai untuk dipakai menulis berbagai macam dokumen resmi.

Walaupun sudah alami kemajuan, karakter-karakternya sangat rumit dan sulit sekali untuk ditulis. Hal itulah yang menjadi penyebab pada sekitar abad ke-6 sampai ke-10 M, kanji alami penyederhanaan supaya penulisannya dapat untuk dilakukan secara lebih akurat dan cepat.

Kanji Sampai Jepang

Sebelum adanya kanji, Jepang tak punya sistem penulisan, semua masih didasarkan cara penyampaian secara oral. Segala legenda dan mitos dari generasi ke generasi adalah dengan diceritakan saja. Pada menjelang akhir abad ke-4 serta awal abad ke-5, kanji mulai untuk menyebar di Jepang.

Kanji diperkirakan dibawa atau diimpor imigran China lewat semenanjung Korea. Dikarenakan mengadopsi karakter China, Bahasa Jepan pun harus untuk adopsi berbagai kosa kata dan kata China yang disesuaikan supaya sama atau sesuai pengucapan Jepang.

Nah, begitulah sejarah kanji secara singkat dalam Bahasa Jepang. Semoga menambah pengetahuan dan bermanfaat!